Situs ini hanya bersifat fiktif belaka guna untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Sistem Informasi Manajemen FISIP UNTAN Kalimantan Barat tahun ajaran 2014 / 2015

Selasa, 20 Januari 2015

HIU PAUS (Rhincodon typus)


Berkas:Whale shark Georgia aquarium.jpg 
Hiu paus, Rhincodon typus, adalah hiu pemakan plankton yang merupakan spesies ikan terbesar. Cucut ini mendapatkan namanya whale shark karena ukuran tubuhnya yang besar dan kebiasaan makannya dengan menyaring air laut menyerupai kebanyakan jenis paus. Disebut pula dengan nama geger lintang (dari bahasa Jawa: punggung berbintang) dan hiu tutul (nama yang cenderung menyesatkan, karena banyak jenis cucut yang berpola tutul), merujuk pada pola warna di punggungnya yang bertotol-totol, serupa bintang di langit.
Hiu ini mengembara di samudera tropis dan lautan yang beriklim hangat, dan dapat hidup hingga berusia 70 tahun. Spesies ini dipercaya berasal dari sekitar 60 juta tahun yang lalu.


Cucut geger lintang merupakan hewan terbesar yang masih hidup di dunia, di luar paus. Ukuran rata-rata hewan dewasa diperkirakan sekitar 97 metres (318.24 ft) dan seberat 9 ton. Spesimen terbesar yang dapat diverifikasi, adalah yang tertangkap pada 11 November 1947, di Karachi, Pakistan. Panjangnya sekitar 1,265 metres (4,150.26 ft) dan beratnya lebih dari 21,5 ton, sementara lingkar badannya sekitar 7 metres (23.0 ft). Bukan jarang kisah-kisah mengenai geger lintang yang berukuran jauh lebih besar – dengan panjang hingga 18 metres (59 ft) dan berat hingga 45,5 ton – namun sejauh ini tidak ada bukti-buktinya secara ilmiah.

Sebagai pemakan plankton, yang memperoleh mangsanya dengan menyaring air laut, hiu paus memiliki mulut yang berukuran besar, hingga selebar 15 metres (49.2 ft) yang berisikan 10 lembaran penyaring dan sekitar 300 hingga 350 deret gigi kecil-kecil. Ikan ini juga memiliki lima pasang insang berukuran besar. Dua mata yang kecil terletak di ujung depan kepalanya yang datar dan lebar. Warna tubuhnya umumnya keabu-abuan dengan perut putih; tiga gigir memanjang terdapat di masing-masing sisi tubuhnya, serta lukisan bintik-bintik dan garis kuning keputih-putihan yang membentuk pola kotak-kotak. Pola bintik-bintik – yang mengesankan sebagai taburan bintang – itu bersifat khas untuk masing-masing individu, dan acap digunakan dalam perhitungan populasi. Kulitnya hingga setebal 10 centimetres (3.9 in). Sirip punggung dan sirip dada masing-masing sepasang. Pada hewan muda, sirip ekornya lebih panjang yang sebelah atas; sementara pada hewan dewasa sirip ini lebih berbentuk seperti bulan sabit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar