Situs ini hanya bersifat fiktif belaka guna untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Sistem Informasi Manajemen FISIP UNTAN Kalimantan Barat tahun ajaran 2014 / 2015

Senin, 22 Desember 2014

Dua Gajah Tewas Dengan Kepala Terpenggal

Apakah #NasibGajah Kampanye nasional untuk Gajah Sumatera, tujuannya mendorong perusahaan kehutanan dan perkebunan sawit untuk menerapkan Best Management Practice (BMP) untuk menyelamatkan Gajah Sumatera dan lembaga konservasi menerapkan prinsip kesejahteraan satwa/animal welfare dalam pengelolaannya. Desa Tanjung, Kecamatan VII Koto, Kabupaten Tebo, Jambi, Selasa 18 November lalu Tim Kepolisian Resor (Polres) Tebo dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menemukan dua ekor gajah sumatera jantan tewas di sekitar kebun sawit plasma PT Sumbar Andalas Kencana , perbatasan Jambi-Sumatera Barat.


Dua gajah sumatera itu tewas dengan kondisi sayatan parah di bagian kepala, tanpa gading dan kedua gajah tersebut terpisah sekitar 25 meter. Sugi (20), pemuda yang ditemui penyidik dilokasi dan bertugas menjaga kebun sawit mengaku tidak mengetahui kejadian tewasnya kedua gajah ini. Sugi mengatakan, memang sudah dua minggu terakhir kelompok gajah kerap terlihat masuk ke kebun sawit dan hampir setiap malam warga berjaga-jaga disekitar kebun dengan mendirikan tenda dan membuat api sebagai cara mengusir gajah dari perkebunan sawit. Sugi juga menambahkan bahwa mendengar informasi tentang sekelompok orang yang menggunakan senjata api untuk menembak gajah. Pada penyisiran lokasi, tim juga mendapati empat peluru di dekat bangkai gajah. Ketua Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI) Krismanko Padang mengecam keras dan berharap agar pihak kepolisian dapat mengungkap pembunuhan kedua gajah tersebut. Menurut Koordinator Mitigasi Konflik Gajah FZS Albert T, habitat alami kelompok gajah di wilayah VII Koto sudah minim dan banyak gajah berkeliaran di perkebunan warga karena sumber makanan di hutan sudah tidak memadai. Peristiwa tersebut menambah sejarah konflik antar manusia dan gajah, dan menambah daftar korban tewas baik manusia dan gajah. Sejak 20 tahun terakhir, 80 persen hutan diwilayah jambi memang sudah rusak parah. Tahun 2011, Di Taman Nasional Bukit Tigapuluh terdapat sekitar 154 gajah dan hingga kini menyusut sampai 110-120 gajah, dengan angka kematian yang terungkap dan tercatat hanya sebanyak enam gajah dalam tiga tahun terakhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar