Beruang
madu
termasuk familia
ursidae
dan merupakan jenis paling kecil dari kedelapan jenis beruang
yang ada di dunia. Beruang ini adalah fauna khas provinsi Bengkulu
sekaligus dipakai sebagai simbol dari provinsi tersebut. Beruang madu juga merupakan
maskot dari kota Balikpapan.
Beruang madu di Balikpapan dikonservasi di sebuah hutan lindung bernama Hutan
Lindung Sungai Wain.
Panjang
tubuhnya 1,40 m, tinggi punggungnya 70 cm dengan berat berkisar 50 –
65 kg. Bulu beruang madu cenderung pendek, berkilau dan pada umumnya hitam, matanya berwarna cokelat
atau biru,selain
itu hidungnya
relatif lebar tetapi tidak terlalu moncon. Jenis bulu beruang
madu adalah yang paling pendek dan halus dibandingkan beruang
lainnya, berwarna hitam
kelam atau hitam
kecoklatan, di bawah bulu lehernya terdapat tanda yang unik berwarna oranye yang dipercaya
menggambarkan matahari
terbit. Berbeda dengan beruang madu dewasa, bayi beruang madu yang baru lahir
memiliki bulu yang lebih lembut, tipis dan bersinar. Karena hidupnya di
pepohonan maka telapak kaki
beruang ini tidak berbulu sehingga ia dapat bergerak dengan kecepatan
hingga 48 kilometer
per jam dan memiliki tenaga yang sangat kuat. Kepala beruang madu relatif besar
sehingga menyerupai anjing
yakni memiliki telinga
kecil dan berbentuk bundar. Beruang jenis ini memiliki lidah yang sangat panjang
dan dapat dipanjangkan sesuai dengan kondisi alam untuk menyarikan madu dari sarang lebah di pepohonan. Selain
itu, lidah yang panjangnya dapat melebihi 25 cm itu juga digunakan untuk
menangkap serangga
kecil di batang pohon. Beruang madu memiliki penciuaman yang sangat tajam dan memiliki
kuku yang panjang di
keempat lengannya yang digunakan untuk mempermudah mencari makanan Beruang madu
lebih sering berjalan dengan empat kaki, dan sangat jarang berjalan dengan dua kaki seperti
manusia.
Lengan beruang jenis ini cukup lebar dan memiliki kuku melengkung serta
berlubang yang memudahkannya memanjat pohon. Kuku tangan yang melengkung
digunakan oleh beruang
ini untuk menggali rayap,
semut
dan sarang lebah
dan beruang
yang sedang mencari madu
akan segera menghancurkan kayu yang masih hidup dan segar dan bahkan berusaha untuk
menggaruk pohon
yang kayunya keras. Rahang
beruang madu tidak proporsional karena terlalu besar sehingga tidak dapat
memecahkan buah-buah besar seperti kelapa. Gigi beruang ini lebih
datar dan merata dibandingkan dengan jenis beruang lain, gigi taringnya cukup
panjang sehingga menonjol keluar dari mulut. Ukuran tulang tengkorak
kepala beruang madu pada umunya memiliki panjang tengkorak 264,5 mm,
panjang condylobasal 241,3 mm, lebar zygomatic
214,6 mm, lebar mastoid 170,2 mm, lebar interorbital
70,5 mm, lebar maxilla 76,2 mm.
Habitat
Beruang
madu hidup di hutan-hutan primer, hutan sekunder dan sering juga di lahan-lahan
pertanian, mereka biasanya berada di pohon pada ketinggian 2 - 7 meter dari
tanah, dan suka mematahkan cabang-cabang pohon atau membuatnya melengkung untuk
membuat sarang. Habitat
beruang madu terdapat di daerah hujan tropis Asia Tenggara. Penyebarannya terdapat di pulau Borneo,Sumatera,Indocina,
Cina Selatan,Burma, serta Semenanjung
malaya. Oleh karena itulah jenis ini tidak memerlukan masa hibernasi
seperti beruang lain yang tinggal di wilayah empat musim. Beruang madu di
masa lalu diketahui tersebar hampir di seluruh benua Asia,
namun sekarang menjadi semakin jarang akibat kehilangan dan fragmentasi
habitat.
Makanan
Beruang madu adalah
binatang omnivora
yang memakan apa saja di hutan. Mereka memakan aneka buah-buahan dan tanaman
hutan hujan tropis, termasuk juga tunas tanaman jenis palem. Mereka juga memakan
serangga,
madu, burung, dan
binatang kecil lainnya. Apabila beruang madu memakan buah, biji ditelan utuh,
sehingga tidak rusak, setelah buang air besar, biji yang ada di dalam kotoran
mulai tumbuh sehingga beruang madu mempunyai peran yang sangat penting sebagai
penyebar tumbuhan buah berbiji besar seperti cempedak,
durian,
lahung, kerantungan dan banyak jenis lain. Pada wilayah yang telah diganggu
oleh manusia, mereka akan merusak lahan pertanian, menghancurkan pisang, pepaya
atau tanaman kebun lainnya.
Beruang madu telah
dikategorikan sebagai binatang yang mudah di serang dan terancam kelangsungan
hidupnya. Hal ini disebabkan oleh pengerusakan habitat yang berlangsung
terus-menerus. Ancaman terbesar bagi beruang madu memang semakin hilangnya
habitat yang berupa hutan hujan tropis , termasuk diantaranya fragmentasi hutan
dan degradasi
hutan yang disebabkan oleh perilaku manusia berupa pembalakan hutan secara liar
serta penebangan hutan untuk keperluan perkebunan karet, kelapa sawit serta
kopi. Ancaman lain bagi beruang madu adalah adanya perburuan, baik dikawasan
perlindungan maupun di luar kawasan perlindungan, bagian tubuh beruang madu
seperti katung empedu
serta cairannya banyak diperdagangkan secara gelap untuk memenuhi permintaan
pasar pengobatan tradisional. Selain itu, konflik yang terjadi
antara manusia dengan beruang madu terkait dengan perusakan wilayah pertanian
juga merupakan ancaman bagi beruang jenis ini. Bencana
alam seperti kebakaran
hutan turut memengaruhi kelangsungan hidup beruang madu karena berhubungan erat
dengan kelestarian habitat serta ketersediaan makanan.
Konservasi
beruang madu masih sangat jarang dilakukan. Beruang ini telah terdaftar dalam Appendix
I of the Convention on International Trade in Endangered Species (CITES)
sejak tahun 1979 yang menyatakan bahwa mereka tidak boleh diburu oleh siapapun.
Penelitian lebih lanjut mengenai beruang madu sedang dilakukan, khususnya
tentang dasar-dasar biologis, ekologi, serta perilakunya. Konservasi beruang madu perlu
difokuskan pada perlindungan terhadap habitat hutan, manajemen
yang baik terhadap bidang perlindungan beruang madu, supremasi hukum yang tegas terkait
dengan pelanggaran terhadap perlindungan beruang madu, menghentikan perdagangan
anggota tubuh beruang, serta mengurangi konflik antara manusia dan beruang madu
di wilayah hutan.
Assalamu'alaikum kak..
BalasHapussaya ijin mengcopy info ini yaa kak, untuk keperluan persebaran info mengenai beruang madu. namun tidak untu dikomersialkan. terimakasih bnyak kak:))