Situs ini hanya bersifat fiktif belaka guna untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Sistem Informasi Manajemen FISIP UNTAN Kalimantan Barat tahun ajaran 2014 / 2015

Selasa, 20 Januari 2015

Kelinci Sumatera



Kelinci Sumatra (Nesolagus netscheri), juga dikenal dengan nama Kelinci Sumatra telinga pendek atau Kelinci belang Sumatra, adalah jenis kelinci liar yang hanya dapat ditemukan di hutan tropis di pegunungan Bukit Barisan di pulau Sumatra, Indonesia. Populasi kelinci Sumatra mengalami penurunan yang signifikan yang diakibatkan oleh perambahan hutan yang agresif di pulau Sumatra.
Berukuran sekitar 40 cm panjangnya, kelinci Sumatra memiliki garis-garis kecoklatan, dengan ekor berwarna merah, dan bawah perutnya berwarna putih.
Biasanya tinggal di hutan dengan ketinggian 600-1400 meter dari permukaan laut. Kelinci ini merupakan hewan nokturnal, dengan menempati bekas atau liang hewan lain. Makanannya adalah pucuk daun muda dan tanaman yang berukuran pendek, namun kelinci hutan yang ditangkarkan memakan biji-bijian dan buah-buahan.
Pengamatan telah dilaporkan sejak tahun 1972 sebanyak 3 kali, paling baru adalah akhir Januari 2007 ketika kamera jebakan dipasang di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Kelinci ini sebenarnya adalah satu-satunya spesies dari genus Nesolagus sampai Kelinci Belang Annam ditemukan di Deretan Annam di Laos dan Vietnam. Para ahli dari Zoological Society of London , berdasarkan kriteria keunikan evolusi dan kecilnya populasi menganggap Kelinci Sumatera salah satu dari 100 spesies mamalia berisiko besar dari kepunahan.
Kelinci Sumatra Memiliki ukuran lebih kurang 40 cm panjangnya, kelinci Sumatra mempunyai garis-garis kecoklatan, dengan ekor yang berwarna merah, dan di bawah perutnya berwarna putih. Umumnya tinggal di hutan yang memiliki ketinggian 600-1400 mtr. dari permukaan laut. Kelinci ini adalah hewan nokturnal, dengan mendiami bekas atau liang hewan lain. Makanannya yaitu pucuk daun muda dan tanaman yang memiliki ukuran pendek, tetapi kelinci hutan yang ditangkarkan mengonsumsi biji-bijian dan buah-buahan.

Pengamatan sudah dilaporkan sejak th. 1972 sejumlah 3 kali, sangat baru yaitu akhir Januari 2007 saat beberapa kamera jebakan dipasang di area Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Kelinci ini sesungguhnya yaitu hanya satu spesies dari genus Nesolagus hingga Kelinci Belang Annam ditemukan di Jejeran Annam di Laos dan Vietnam. Beberapa pakar dari Zoological Society of London, menurut syarat-syarat keunikan evolusi dan kecilnya populasi berasumsi bahwasanya jumlah Populasi Kelinci Sumatera di antara dari 100 spesies mamalia yang berisiko besar dari kepunahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar